Komponen pemberdayaan sumber daya manusia patut dipahami, sebab seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan arus globalisasi, maka dituntut pula adanya sumber daya pegawai yang kapabel (capable), yakni pegawai yang dapat bekerja secara efesien, efektif, produktif, dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tidak kadaluarsa yang pada akhirnya mampu menampilkan kinerja yang memuaskan.
Untuk membangun SDM yang berkualitas tersebut diperlukan upaya yang sistematis, berkelanjutan dan komprehensif, salah satunya adalah melalui pemberdayaan. Sedarmayanti (2004 : 1) bahwa pemberdayaan adalah lebih berdaya dari sebelumnya baik dalam hal wewenang (authority), tanggung jawab (responsibility) maupun kemampuan (competency) individual yang memilikinya”.
Sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangat strategis dan menentukan, bahkan keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan justru ditentukan oleh faktor sumber daya manusianya.
Menurut Sinaga dkk (2001: 21 - 22), komponen-komponen yang perlu mendapat perhatian dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
Untuk membangun SDM yang berkualitas tersebut diperlukan upaya yang sistematis, berkelanjutan dan komprehensif, salah satunya adalah melalui pemberdayaan. Sedarmayanti (2004 : 1) bahwa pemberdayaan adalah lebih berdaya dari sebelumnya baik dalam hal wewenang (authority), tanggung jawab (responsibility) maupun kemampuan (competency) individual yang memilikinya”.
Sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangat strategis dan menentukan, bahkan keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan justru ditentukan oleh faktor sumber daya manusianya.
Menurut Sinaga dkk (2001: 21 - 22), komponen-komponen yang perlu mendapat perhatian dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
- Kemampuan pegawai, meliputi: pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau prilaku
- Penempatan pegawai yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan jabatan dalam suatu organisasi, artinya penempatan pegawai dalam suatu jabatan senantiasa dikaitkan dengan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai.
- Kewenangan dan tanggung jawab yang jelas
- Kepercayaan terhadap pegawai
- Dukungan terhadap pegawai
- Kepemimpinan.
- Motivasi.
- Rekrutmen pegawai
- Seleksi pegawai
- Penempatan pegawai
- Pengembangan pegawai
- Pemeliharaan pegawai
- Pemanfaatan pegawai
- Pemberhentian pegawai
Indikator pemberdayaan SDM yang pertama - rekrutmen pegawai, merupakan proses untuk mencari tenaga kerja, dengan cara melamar pada suatu perusahaan (organisasi). Indikator kedua Seleksi pegawai, merupakan kegiatan untuk memilih dan menentukan calon pegawai yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, serta memprediksi kemungkinan keberhasilan atau kegagalan pegawai dalam pekerjaan yang akan dilaksanakannya.
Indikator ketiga adalah penempatan, merupakan proses pemberian tugas kepada mereka yang lulus seleksi dengan wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan porsi dan komposisi yang telah ditetapkan. Indikator keempat pengembangan pegawai, yaitu proses meningkatkan kemampuan pehawai baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap pegawai agar lebih berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan teknis, teoritis, konseptual dan moral pegawai.
Indikator kelima pemeliharaan pegawai, merupakan kegiatan untuk meningkatkankondisi fisik, mental dan loyalitas pegawai, agar mereka tetap mau bekerja. Indikator keenam adalah pemanfaatan pegawai yang didasarkan kepada kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dalam rangka pencapaian program dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Sedangkan indikator ketujuh adalah pemberhentian pegawai. Pemberhentian pegawai dilaksanakan dengan memperhatikan kepentingan pegawai yang bersangkutan dan kepentingan organisasi.
Pentingnya Pemberdayaan SDM Pegawai
Pemberdayaan pegawai dirasakan sangat perlu selain untuk memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada pegawai, tentunya juga sebagai upaya mendorong para pegawai untuk berusaha mengembangkan dirinya terutama kualitas dalam rangka mencapai kapasitas kerja organisasi. Hal ini sejalan dengan seperti yang dikemukakan oleh Simamora (1995:14) bahwa:
Ancaman kompetisi internasional, kondisi perekonomian yang tidak menentu, perubahan teknologi yang cepat hanyalah beberapa faktor eksternal yang menyebabkan perusahaan mencari berbagai cara baru agar dapatmemnfaatkan sumber daya manusianya secara lebih efektif. Faktor - faktor internal seperti biaya kompensasi tidak langsung, kebutuhan untuk menyimak tekanan hukum dan sosial yang semakin menguat, dan tuntutan akan perlunya karyawan yang terlatih secara memadai merupakan faktor-faktor yang membuat manajemen sumber daya manusia menjadi semakin penting dan kompleks.
Dengan adanya pemberdayaan, pegawai merasa diperhatikan dengan cara dimanfaatkan potensinya, terutama kepada meraka yang mempunyai kualitas agar tetap terjaga dan kepada mereka yang belum mempunyai keterampilan akan jauh lebih terampil. Pada akhirnya pemberdayan pegawai diharapkan mampu meningkatkan kinerja.
Demikian uraian berkaitan dengan komponen, indikator serta pentingnya pemberdayaan sumber daya manusia bagi suatu instansi atau organisasi.
Indikator ketiga adalah penempatan, merupakan proses pemberian tugas kepada mereka yang lulus seleksi dengan wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan porsi dan komposisi yang telah ditetapkan. Indikator keempat pengembangan pegawai, yaitu proses meningkatkan kemampuan pehawai baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap pegawai agar lebih berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan teknis, teoritis, konseptual dan moral pegawai.
Indikator kelima pemeliharaan pegawai, merupakan kegiatan untuk meningkatkankondisi fisik, mental dan loyalitas pegawai, agar mereka tetap mau bekerja. Indikator keenam adalah pemanfaatan pegawai yang didasarkan kepada kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dalam rangka pencapaian program dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Sedangkan indikator ketujuh adalah pemberhentian pegawai. Pemberhentian pegawai dilaksanakan dengan memperhatikan kepentingan pegawai yang bersangkutan dan kepentingan organisasi.
Pentingnya Pemberdayaan SDM Pegawai
Pemberdayaan pegawai dirasakan sangat perlu selain untuk memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada pegawai, tentunya juga sebagai upaya mendorong para pegawai untuk berusaha mengembangkan dirinya terutama kualitas dalam rangka mencapai kapasitas kerja organisasi. Hal ini sejalan dengan seperti yang dikemukakan oleh Simamora (1995:14) bahwa:
Ancaman kompetisi internasional, kondisi perekonomian yang tidak menentu, perubahan teknologi yang cepat hanyalah beberapa faktor eksternal yang menyebabkan perusahaan mencari berbagai cara baru agar dapatmemnfaatkan sumber daya manusianya secara lebih efektif. Faktor - faktor internal seperti biaya kompensasi tidak langsung, kebutuhan untuk menyimak tekanan hukum dan sosial yang semakin menguat, dan tuntutan akan perlunya karyawan yang terlatih secara memadai merupakan faktor-faktor yang membuat manajemen sumber daya manusia menjadi semakin penting dan kompleks.
Dengan adanya pemberdayaan, pegawai merasa diperhatikan dengan cara dimanfaatkan potensinya, terutama kepada meraka yang mempunyai kualitas agar tetap terjaga dan kepada mereka yang belum mempunyai keterampilan akan jauh lebih terampil. Pada akhirnya pemberdayan pegawai diharapkan mampu meningkatkan kinerja.
Demikian uraian berkaitan dengan komponen, indikator serta pentingnya pemberdayaan sumber daya manusia bagi suatu instansi atau organisasi.